Tragedi?
Hmm.. harusnya sih sore jadwal Qur'an time. Tapi, entah kenapa dua bocah ini lama tidak dipanggil. Karena saya lebih lelah di kehamilan trimester ini, saya memutuskan untuk menunggu saja. Ternyata, mereka memasukan butir-butir roncean ke dalam Lego. Sehingga timbul bunyi-bunyian suara. Kreatif mulanya. Menciptakan kreasi baru.
....
Tapi, kemudian si bocah dua tahun iseng masukin butiran sebesar biji tasbih ke mulut. Dan, glekkk kemudian dia tersedak dan butiran tertelan..
Sore itu, saya sebagai ibu tidak bisa menahan kekecewaan saya.. saya menangis. Panik. Refleks saya jewer si sulung. Mengapa dia tidak segera menurut ketika saya panggil untuk mengaji di Qur'an time? Malah asik dengan adiknya dan memberikan mainan kecil tersebut tanpa seizin saya. Teteh menangis di pojokan sambil menyesal, "Allah.. Allah.."
Saya yang panik segera menelepon ayahnya (tapi tak diangkat) dan nenek anak2 karena ingin segera pergi ke klinik di tengah hujan deras sore itu. Butiran itu tidak bisa keluar setelah dipaksa. Mungkin sudah tertelan. Bocah dua tahun tetap didalam dekapan saya.
Tak lama, nenek segera datang. Begitu juga ayah anak-anak. Kami segera pergi ke klinik. Alhamdulillah Alaa kulli hal, kemungkinan mainan masuk ke lambung. Dan, mudah-mudahan bisa keluar bersama feses. Beda halnya kalau masuk ke saluran pernapasan tentu lebih berbahaya..
Meskipun ini mungkin bagian dari takdir yang sudah terjadi, tapi sampai detik ini masih trauma juga. Supervisi dalam mengawasi kreativitas anak2 harus lebih baik dan prioritas. Wallahu'alam bi shawwab..
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Hmm.. harusnya sih sore jadwal Qur'an time. Tapi, entah kenapa dua bocah ini lama tidak dipanggil. Karena saya lebih lelah di kehamilan trimester ini, saya memutuskan untuk menunggu saja. Ternyata, mereka memasukan butir-butir roncean ke dalam Lego. Sehingga timbul bunyi-bunyian suara. Kreatif mulanya. Menciptakan kreasi baru.
....
Tapi, kemudian si bocah dua tahun iseng masukin butiran sebesar biji tasbih ke mulut. Dan, glekkk kemudian dia tersedak dan butiran tertelan..
Sore itu, saya sebagai ibu tidak bisa menahan kekecewaan saya.. saya menangis. Panik. Refleks saya jewer si sulung. Mengapa dia tidak segera menurut ketika saya panggil untuk mengaji di Qur'an time? Malah asik dengan adiknya dan memberikan mainan kecil tersebut tanpa seizin saya. Teteh menangis di pojokan sambil menyesal, "Allah.. Allah.."
Saya yang panik segera menelepon ayahnya (tapi tak diangkat) dan nenek anak2 karena ingin segera pergi ke klinik di tengah hujan deras sore itu. Butiran itu tidak bisa keluar setelah dipaksa. Mungkin sudah tertelan. Bocah dua tahun tetap didalam dekapan saya.
Tak lama, nenek segera datang. Begitu juga ayah anak-anak. Kami segera pergi ke klinik. Alhamdulillah Alaa kulli hal, kemungkinan mainan masuk ke lambung. Dan, mudah-mudahan bisa keluar bersama feses. Beda halnya kalau masuk ke saluran pernapasan tentu lebih berbahaya..
Meskipun ini mungkin bagian dari takdir yang sudah terjadi, tapi sampai detik ini masih trauma juga. Supervisi dalam mengawasi kreativitas anak2 harus lebih baik dan prioritas. Wallahu'alam bi shawwab..
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative
Komentar
Posting Komentar