Pekan ini, saya dan mba sinta melanjutkan agenda program mentorship: " assessment" . Mba sinta sih 'ngakunya' introvert dan pemalu, tapi MasyaAllah ternyata orangnya seru. Mulanya saya sudah menyusun banyak pertanyaan buat jaga-jaga), eh ternyata obrolan kami malah mengalir. Banyak curcol. Kurlebnya saya merasa punya patner senasib seperjuangan. Hal yang membuat saya merasa 'ajaib': kadang baru kepikiran untuk chat atau nanya, eh.. mba sinta malah chat duluan. Baru mau ngetik ide, eh mba-nya juga sepemikiran. Klop, eksekusi! Alhamdulillah.. ketika jadwal online saya masih random (yaitu saat ada bonus waktu), saya merasa bersyukur mendapat mentor pengertian. Kami bisa menyesuaikan ritme untuk berkolaborasi. Seketika inget langsung chat mba sinta. Kami pun sepakat untuk respon ya sebisanya. Family come first . Tujuan kami bertahan di bunda cekatan kan utamanya juga untuk keluarga. Jujur, ini juga "poin plus" yang saya syukuri dalam program...