Aliran Rasa Level #12
Alhamdulillah, tantangan level #12 sudah dilaksanakan. Tantangan yang membuat saya untuk lebih update terkait teknologi. Jujur, selama ini aplikasi andalan saya sebagai istri dan ibu:
1. whatsapp untuk komunikasi antar keluarga dan kerabat, baik itu chat, telepon atau video call.
2. Facebook untuk sosial media,
3. Instagram untuk dokumentasi kegiatan anak,
4. Grab untuk sarana transportasi online ketika darurat,
5. Blogger untuk corat-coret tulisan.
6. Toko online (kalau sudah mepet dan malas gerak).
Anak-anak sendiri masih saya batasi akses penggunaan gadget karena keduanya berusia di bawah 7 tahun, dimana masih butuh arahan dan supervisi dari orang tua. Kalau mereka bertanya sesuatu hal atau proses yang saya "mentok" untuk memberikan informasi atau ilustrasi, saya mengandalkan google, yufid atau youtube sih.. hehehe, sejauh ini problem solved. Alhamdulillah..
Terima kasih, IIP. Tantangan 'Keluarga Multimedia' selama 17 hari melecut saya untuk belajar aplikasi lain yang tentunya bisa mengupgrade diri saya dalam menjalani sebagai hamba, istri, ibu dan peran sosial. Yap, di zaman "now" ibu dituntut untuk melek ilmu dan teknologi "now" juga. Ilmu sebelum amal. Namun, bagi saya, berbagai kemudahan ini serta terhamparnya banyak informasi menarik tentunya perlu disikapi proporsional, jangan sampai justru melenakan. Maka, tekad saya adalah disiplin terhadap gadget time. Dan yang tidak kalah penting kembali ke niat memanfaatkannya, "apa manfaat untuk akhiratku?"
At last, tantangan level #12 juga merupakan menutup sesi kuliah bunsay. Alhamdulillah alaa kulli hal, meskipun sempat terseok-seok dalam hal komitmen dan manajemen, saya berhasil menyelesaikan 12 tantangan. Ada rasa bahagia, haru, deg-degan juga karena perjalanan masih panjang. Yaap, dalam aplikasi pelaksanaannya, ada saja pasang surut yang menguji keistiqomahan ilmu yang sudah dipraktekkan. Semoga saya bisa tetap mengamalkan ilmu yang diperoleh di bunsay ini dengan baik sehingga bisa menjadi changemaker di keluarga dan masyarakat. Aamiin..
Tak lupa, terima kasih yang tulus dihaturkan kepada Ibu Septi dan Tim yang sudah merumuskan kurikulum sebegitu bergizinya, tim fasil yang sabar dalam membimbing dan menemani setiap langkah tantangannya (mba Dian, mba Novita, mba Mesa, mba Luthfia, mba Dyah, mba Siti Mashunah) serta teman-teman sekelas bunsay#1_bogor2 yang bertahan hingga akhir games ini. Alhamdulillah Alaa kulli hal, 23 orang teman ini memberikan energi luar biasa di grup. Yeiy!
MasyaaAllah, mamak-mamak keren.
Barokallahu fiikunna.. Jazakunnallahu Khoiron Katsiro. Semoga setiap waktu, tenaga, pemikiran, serta segala hal kecil yang dicurahkan dalam bunsay ini menjadikan amal jariyah yang bernilai untuk akhirat kelak. Aamiin
Wallahu'alam bi shawwab..
Alhamdulillah, tantangan level #12 sudah dilaksanakan. Tantangan yang membuat saya untuk lebih update terkait teknologi. Jujur, selama ini aplikasi andalan saya sebagai istri dan ibu:
1. whatsapp untuk komunikasi antar keluarga dan kerabat, baik itu chat, telepon atau video call.
2. Facebook untuk sosial media,
3. Instagram untuk dokumentasi kegiatan anak,
4. Grab untuk sarana transportasi online ketika darurat,
5. Blogger untuk corat-coret tulisan.
6. Toko online (kalau sudah mepet dan malas gerak).
Anak-anak sendiri masih saya batasi akses penggunaan gadget karena keduanya berusia di bawah 7 tahun, dimana masih butuh arahan dan supervisi dari orang tua. Kalau mereka bertanya sesuatu hal atau proses yang saya "mentok" untuk memberikan informasi atau ilustrasi, saya mengandalkan google, yufid atau youtube sih.. hehehe, sejauh ini problem solved. Alhamdulillah..
Terima kasih, IIP. Tantangan 'Keluarga Multimedia' selama 17 hari melecut saya untuk belajar aplikasi lain yang tentunya bisa mengupgrade diri saya dalam menjalani sebagai hamba, istri, ibu dan peran sosial. Yap, di zaman "now" ibu dituntut untuk melek ilmu dan teknologi "now" juga. Ilmu sebelum amal. Namun, bagi saya, berbagai kemudahan ini serta terhamparnya banyak informasi menarik tentunya perlu disikapi proporsional, jangan sampai justru melenakan. Maka, tekad saya adalah disiplin terhadap gadget time. Dan yang tidak kalah penting kembali ke niat memanfaatkannya, "apa manfaat untuk akhiratku?"
At last, tantangan level #12 juga merupakan menutup sesi kuliah bunsay. Alhamdulillah alaa kulli hal, meskipun sempat terseok-seok dalam hal komitmen dan manajemen, saya berhasil menyelesaikan 12 tantangan. Ada rasa bahagia, haru, deg-degan juga karena perjalanan masih panjang. Yaap, dalam aplikasi pelaksanaannya, ada saja pasang surut yang menguji keistiqomahan ilmu yang sudah dipraktekkan. Semoga saya bisa tetap mengamalkan ilmu yang diperoleh di bunsay ini dengan baik sehingga bisa menjadi changemaker di keluarga dan masyarakat. Aamiin..
Tak lupa, terima kasih yang tulus dihaturkan kepada Ibu Septi dan Tim yang sudah merumuskan kurikulum sebegitu bergizinya, tim fasil yang sabar dalam membimbing dan menemani setiap langkah tantangannya (mba Dian, mba Novita, mba Mesa, mba Luthfia, mba Dyah, mba Siti Mashunah) serta teman-teman sekelas bunsay#1_bogor2 yang bertahan hingga akhir games ini. Alhamdulillah Alaa kulli hal, 23 orang teman ini memberikan energi luar biasa di grup. Yeiy!
MasyaaAllah, mamak-mamak keren.
Barokallahu fiikunna.. Jazakunnallahu Khoiron Katsiro. Semoga setiap waktu, tenaga, pemikiran, serta segala hal kecil yang dicurahkan dalam bunsay ini menjadikan amal jariyah yang bernilai untuk akhirat kelak. Aamiin
Wallahu'alam bi shawwab..
Komentar
Posting Komentar