Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Aliran Rasa #kupukupu

Bismillah... Bagi saya, bisa menyelesaikan tahap Kupu-Kupu seperti sebuah keajaiban. Alhamdulillah, saya bisa melewati kegalauan ketika harus lanjut atau tidak. Alhamdulillah, ternyata takdir terbaik memang lanjut.. Terima kasih Mba Sinta (mentor), kahima, Serta teman-teman yang sudah membantu menguatkan serta menyemangati untuk menyelesaikannya..  Saya sadar, ini bukanlah tahap akhir, ini belum selesai. Ini adalah tahap memulai episode perjalanan baru untuk memenuhi misi peradaban di mind map ♥️♥️♥️ Terakhir, pelengkap kebahagiaan kelulusan adalah video 'keroyokan' se-regional. Yup, keroyokan dengan membelah 63 orang menjadi 9 kelompok (sesuai arahan ceu mellysa yg jadi koordinator tahap Kupu-Kupu). Masing-masing kelompok bebas berekspresi sesuai dateline. Hasil karya kelompok kemudian disetor ke ceu Steffi untuk dikompilasi dan direview ceu teduh. Kami di kelompok 2 (Saya, mba dhita, mba aulia, mba Anisa, mba sari, mba dewinda Dan mba Dian) memutuskan kumpulk...

Tahap Kupu-Kupu #part7

Mentorship pekan 7 - Surat Cinta #Terimakasihmentor #Terimakasihmentee Curcol pekan ini Pekan ini, saya kembali eksperimen menanam tanaman. Hehe, jujur, berkebun bikin saya ketagihan. Setelah sebelumnya mencoba menanam berbagai sayur dan buah, pekan ini saya menantang diri mencoba menanam edible flower. Semoga berhasil. Aamiin.. Oia, sejak bertemu mentor, alhamdulillah saya merasa berbagai puzzle yang berserakan mulai ditemukan. Hehe, setiap harinya ada saja hal yang membuat saya terkoneksi untuk menjadi "sahabat bumi" (kalau bahasa mba mentor saya mah). Termasuk pekan ini saya mendapat pencerahan dari webinar terkait ecoshophy, eco-village, maupun ekologi keluarga. Alhamdulillah..  Materi webinar  mengingatkan saya akan  cita-cita mba mentor saya (mba sinta)  yang ingin bersustainable living ria kelak di desa madani. MasyaAllah keren yah.. Back to mentorship Nah,pekan tantangan pekan 7 adalah mengevaluasi perkembangan perjalanan mentorship kita dari per...

Tahap Kupu-Kupu #part6

Mentorship pekan #6: Fokus pada Kemajuan dan Solusi Bismillah.. qodarullahu, pekan ini karena kondisi fisik kurang memungkinkan maka saya kebanyakan rebahan 😵😵😵 Target pekan ini ya sebenarnya masih  pada keistiqomahan aktivitas rutin "menyiram-merawat kebun" serta cek pilah sampah. Namun, saya menambah kegiatan stimulasi literasi terkait isu adab lingkungan lewat buku dan bacaan. Tadinya rencana awal di pekan 5 namun baru terwujud pekan ini. Pekan ini sebenernya ada rencana bebikinan kreasi dan games dari sampah tapi ga jadi karena kondisi fisik tak memungkinkan. Terkait bedah buku, rencana awalnya satu buku dibaca untuk tiga anak sekaligus dengan tema spesifisik sampah, berkebun. Wkwkwkwk.. realitanya, yang fokus menyimak dan memberi feedback sesuai ekspektasi sih anak nomor 1 (8tahun). Alhamdulillah.. sisanya nomor 2 (5 tahun) dan 3 (2tahun) nyari buku tema binatang dan segala rupi kehidupannya. Ya ga salah juga, masih dalam tema besar adab terhadap alam.. Alhasi...

Tahap Kupu-Kupu #part5

Progress report Untuk berkebun ala "home gardening", saya masih melanjutkan program harian yaitu merawat. Pekan ini, ada beberapa hal yang tidak sesuai ekspektasi, qodarullah.. hiks, beberapa tanaman tumbuhnya kutilang, ada juga yang daunnya bolong seperti dimakan "sesuatu", ada pula tanaman yang tetiba mati. Mulanya kesal dan sebal. Alhamdulillah Alaa Kulli haal, tapi hikmahnya banyak baca untuk cari referensi. Belum berhasil tetap harus jadikan pengalaman berharga. Ini "false celebration" bukan sih? Sempat terpikir, coba dari awal saya mendokumentasikannya dalam jurnal/diari harian berkebun mungkin bisa membantu menelusuri "why"-nya. Harusnya semainya begini, hindari hal ini. Tentunya sih tetap dalam koridor menerima takdir Allah. Terkait hikmah berkebun, saya ingat pesan dari seorang dosen, kalau menanam itu niatnya harus lurus. Ga melulu harus panen. Tapi, niatkan ibadah dan sedekah. Rasulullah bersabda,  “Tidaklah seorang muslim menan...

Tahap Kupu-Kupu #part4

Mentorship: Check In Pada tahap ini, kami diminta mengevaluasi "proses mentorship" secara sadar, terbuka, jujur. Outputnya tentunya lanjut atau menemukan 'opsi lain'.  Dari panduan yang diarahkan bu septi, saya pun membuat poin sebagai berikut. Kenyamanan: Alhamdulillah nyaman bangets 😍😍😍 Mulanya mengira bakal horor dikejar dateline tugas, tapi alhamdulillah bisa mengalir (tentunya menyesuaikan ritme kondisi bocah). Komunikasi dan respon/feedback alhamdulillah lancar dan prefer dengan platform chat wa karena ramah balita 🙈 Prioritas: insyaAllah mentorship sejauh ini tetap prioritas setelah clien "anak-suami" terkondisikan 🙈  Alhamdulillah, bersyukur ketemu sosok mentor yang sabar, baik hati dalam memberikan input masukan dan tanggapan atas curcol mentee-nya Tindak lanjut: InsyaAllah melanjutkan program mentorships yang direncanakan di pertemuan sebelumnya. *Proses: Perkembangan Saya pekan lalu Tantangan saya adalah belum istiqomah dalam zer...

Tahap Kupu-Kupu #part3

Melihat dari Mind Map “Mission I’m Possible” Kalau flashback dari matrikulasi hingga mindmap, sebenarnya tidak jauh berbeda, yakni dalam tema besar “ketahanan keluarga”. Sebagai ibu yang saat ini memilih berkarya ranah domestik, maka prioritas utama saya adalah cekatan dalam menjaga ‘ketahanan keluarga’. Saya pun mengklasifikasikan menjadi sebagai berikut. Tarbiyatul Aulad/Parenting Nabawiyah/Islamic Home Education (Rumah Belajar Adiba) Pendidikan/penanaman iman (lewat dialog keimanan, kisah) Pendidikan/pembiasaan ibadah (shalat,dzikir, interaksi quran) Pendidikan/pembiasaan adab dan akhlak (termasuk sosial) Pendidikan fisik/olahraga Pendidikan intelektual Pendidikan keterampilan (Memasak/mengolah makanan, Merapihkan/beberes, Mencuci pakaian dan piring, Menjahit dan craft, Menanam/berkebun/memelihara ternak, menjaga lingkungan) Bengkel Diri Ibu Tazkiyatun nafs Tauhid Sirah nabawiyah, kisah salafus salih Ulumul Quran Ulumul Hadits Bahasa arab Su...

Tahap Kupu-Kupu #part2

Pekan ini, saya dan mba sinta melanjutkan agenda program mentorship: " assessment"  .   Mba sinta sih 'ngakunya' introvert dan pemalu, tapi MasyaAllah ternyata orangnya seru. Mulanya saya sudah menyusun banyak pertanyaan buat jaga-jaga), eh ternyata obrolan kami malah mengalir. Banyak curcol. Kurlebnya saya merasa punya patner senasib seperjuangan. Hal yang membuat  saya merasa 'ajaib': kadang baru kepikiran untuk chat atau nanya, eh.. mba sinta malah chat duluan. Baru mau ngetik ide, eh mba-nya juga sepemikiran. Klop, eksekusi!  Alhamdulillah.. ketika jadwal online saya masih random (yaitu saat ada bonus waktu), saya merasa bersyukur mendapat mentor pengertian. Kami bisa menyesuaikan ritme untuk berkolaborasi.  Seketika inget langsung chat mba sinta. Kami pun sepakat untuk respon ya sebisanya. Family come first .  Tujuan kami bertahan di bunda cekatan kan utamanya juga untuk keluarga. Jujur, ini juga "poin plus" yang saya syukuri dalam program...

Tahap Kupu-Kupu: #1 (MENTORSHIP: Mencari Mentor dan Mentee)

Prolog Ketika ada reminder mulainya kelas kupu-kupu ini, jujur, saya kurang antusias karena masih 'keasyikan' puasa gadget dan medsos yang rencananya berlanjut selama ramadhan dan pandemik (insyaAllah). Hehe.. Jadi, hal yang terbersit pertama kali: CUTI. Terus ngobrol suami, "ya udah gih 'cuti'". Akhirnya, saya pun wapri KAHIMA untuk ajukan cuti. Alasannya, khawatir tidak menjalankan program ini secara optimal. Okeh, saat itu fix cuti aja. Lanjut, puasalah: ga tengok lagi tuh WA grup dan FB. Intinya, pasrah deh kalau harus pendalaman dari telor lagi.. Pendalaman lagi mungkin akan lebih mempertajam keistiqomahan diri. Perhaps.. Bagaimana mulanya ya.. qodarullah, ketika ada 'bonus waktu' tetiba kebuka wa group HIMA. Dan, qodarullah, pas baca curhatnya Uni Sinta yang lagi 'merangkai kata' cari mentee. Entah mengapa tiba-tiba merasa 'klik' untuk apply jadi mentee dengan chat sederhana tersebut. Tapi, tetap keep dulu tidak langsung m...