Berdoalah!
Ketaatan pada suami menjadi salah satu sebab masuk surga
Seorang istri bertanggung jawab me-ri'ayah' keluarga (suami, anak-anaknya)
Kewajiban Istri Shalihah
*Catatan Kajian Walisantri KAF dari Materi Kewajiban Istri dengan Muwajih Ustadz Anton Fitoko, Lc hafidzohullahu ta'ala
Mintalah pada Allah agar kita senantiasa diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Kriteria ilmu bermanfaat:
1. Mengantarkan kita semakin mengenal Allah, mendekat pada Allah dan mencintai Allah
2. Mengantarkan kita agar melaksanakan amal-amal yang dicintai Allah
Ketaatan pada suami menjadi salah satu sebab masuk surga
Rasulullah saw bersabda: "Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dan menaati suaminya, niscaya akan dikatakan padanya: Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kamu mau"
Makna ri'ayah':
-menjaga dengan memberi makan
-menjaga dari mara bahaya
-dituntut untuk melaksanakan amanah dengan adil (mempertimbangkan untuk maslahat dunia akhirat)
-menjaga kebutuhan jiwa raga, materi dan maknawi serta detailnya
Ri'ayah berbeda dengan khadim. Khadim hanya sekedar membantu pekerjaan rumah tangga, sifatnya hanya materi. Istri bukanlah khadim. Istri bukanlah pembantu rumah tangga.
Kewajiban Istri Shalihah
1. Meminta izin dan pendapat suami
Istri shalihah harus memahami bahwa karakter pemimpin itu secara umum punya 'ego' tinggi. Sepintar apapun istri, maka dia harus mengedepankan adab meminta izin dalam melakukan aktivitas pada suami, khususnya ketika keluar rumah atau melakukan ibadah sunnah. Seorang istri shalihah harus mengedepankan pendapat suami dan syuro keluarga.
2. Membantu urusan agama suaminya
Istri shalihah senantiasa membantu (support) upaya suaminya untuk taat kepada Allah. Istri shalihah juga harus bisa menjadi benteng untuk menghindarkan suami dari 'fitnah' wanita di luar sana.
3. Melakukan hal-hal yang membuat suaminya bahagia
Salah satu amalan yang dicintai oleh Allah adalah membuat saudara muslim lainnya bahagia dan memenuhi keperluan saudaranya. Ketika menyampaikan sesuatu yang kiranya bisa 'mengganggu' kondisi bahagia suami, perlu memperhatikan kondisi. (Teladan kisah Ummu Sulaim ra.)
4. Bercanda dengan suami (dalam koridor syar'i)
Bercanda dengan suami insyaAllah menjadi ladang pahala tersendiri.
5. Merasa kehilangan jika suami tidak ada dan mencarinya
Teladan kisah Aisyah ra yang ketika bangun tidak mendapati Rasulullah tidak ada. Aisyah ra kemudian mencari dan menemukan Rasulullah sedang shalat malam.
6. Tidak boleh kufur atas kebaikan suami
Istri shalihah harus bisa mensyukuri kebaikan-kebaikan suaminya. Ingatlah, suami adalah surga dan neraka bagi seorang istri.
*Catatan Kajian Walisantri KAF dari Materi Kewajiban Istri dengan Muwajih Ustadz Anton Fitoko, Lc hafidzohullahu ta'ala

Komentar
Posting Komentar