Ar Rahman: rahmat Allah yang meluap-luap untuk seluruh makhlukNya
Ar Rahim: rahmat Allah yang khusus untuk hamba Allah yang beriman
Solusi semua masalah adalah kembali pada Allah. Maka, mulailah membaca dari:
-kitabullahi al masthur (tertulis), yaitu Al Quran.
-kitabullahi al manzhur (terlihat), yaitu alam semesta.
-kitabullahi al mansyur (tersebar). yaitu aturan masyarakat.
Tujuan hidup di dunia
Beramal shalih yang diterima sebagai bekal untuk pulang kampung ke surga. Dalam surat Al Alaq, amal terbaik adalah 'membaca' (dalam hal ini: mengenal Allah subhanahu wa ta'ala). Oleh karena itu, setiap akitivitas kita jangan lupa lekatkan/tempelkan dengan basmallah, agar Allah bersama kita dan bernilai ibadah. Kebaikan sekecil apapun yang bermula dari basmallah insyaAllah akan Allah balas (di akhirat). Kelak, orang baru mengetahui nilai dunia ketika di akhirat. Para syahid, ingin kembali ke dunia untuk kembali syahid karena balasan pahala yang Allah berikan di akhirat lebih dari yang mereka bayangkan.
Kita membutuhkan rahmat Allah
Kata 'min alaq' dalam surat al alaq menunjukan fase menempelnya manusia. Al Alaq berarti segumpal darah yang tergantung. Manusia membutuhkan tempat bergantung, yakni Allah. Manusia membutuhkan rahmat Allah, baik di dunia maupun akhirat. Manusia bisa masuk surga karena amal shalih dan rahmat Allah semata.
Cara mendapatkan rahmat Allah
Kalau kita ingin mendapatkan rahmat Allah, maka sayangilah makhluk yang ada di bumi. Berkacalah dan teladanilah pada rasulullah dan para sahabatnya bagaimana memperlukan makhluk yang ada bumi.
-Teladanilah bagaimana takaful di kalangan sahabat. Mereka memposisikan diri mereka sebagai shahabatnya yang akan diberi. Namun, mental sahabat yang diberi juga 'bukan mental gratisan'. Sahabat itu mengukur dengan siapa yang paling butuh/itsar. (Misal kisah Abdurrahman bin Auf ra. dan Saad bin Rabi' ra)Mengapa demikian? karena mereka punya iman. Inilah pemberian berdasarkan iman.
-Kalau bisa memberi, maka memberilah yang terbaik. Kelak, pemberian terbaik (yang kita cintai) untuk saudara kita akan bisa kita temukan di surga.
-Output dari belajar tauhid, asmaul husna dan sunnah seharusnya menjadikan diri pribadi yang lembut dan tidak kasar. Outputnya adalah akhlak yang mulia. Jika tidak terwujud akhlak mulia, maka ada tahapan yang salah atau terlewati.
Sikap ketika didzolimi orang lain
Ketika kita didzolimi orang lain, sebenarnya kita punya pilihan sikap:
1. Membalas di dunia (qishosh), maka ini sudah selesai di dunia dan tidak ada tuntutan di akhirat.
2. Tidak membalas di dunia dan akan membalas di akhirat, maka kelak pahala orang yang mendzolimi bisa pindah ke orang yang didzolimi.
3. Bersabar tidak membalas baik dunia dan akhirat, karena semata-mata mengharapkan rahmat dan pahala kesabaran dari Allah.
Namun demikian, kalau bisa menasehati kesalahan orang mendzolimi agar bisa mengetahui kesalahan dan memperbaikinya perlu diikhtiarkan. Rasulullah adalah teladan dalam kelapangan hati dan kesabaran dalam mengatasi kedzoliman. Wallahu'alam bi shawwab..
Output dari belajar tauhid, asmaul husna dan sunnah seharusnya menjadikan diri pribadi yang lembut dan tidak kasar. Outputnya adalah akhlak yang mulia. Jika tidak terwujud akhlak mulia, maka ada tahapan yang salah atau terlewati.

Komentar
Posting Komentar