Bismillah..
Pembahasan terkait fitrah seksualitas ini turut menuntun saya untuk buka catatan kajian parenting Nabawiyah ketika membahas "Mendidik anak laki-laki dan perempuan". Berhubung belum sempat diketik sebelumnya karena sempat kepotong lahiran anak kedua, dsb.. Hehehe.. mungkin ini momen yang pas buat menyalin di blog :p Semoga bisa mengikat ilmu.. aamiin
Resume-nya adalah sebagai berikut.
Laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allahu subhanahu wa ta'ala berbeda dengan tujuan untuk saling melengkapi dan saling menutupi dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Menurut penelitian, otak laki-laki dan perempuan secara fisik dan fungsi kerjanya berbeda. Perbedaan ini disebabkan tugas besar amanah peradaban laki-laki dan perempuan yang berbeda.
Tugas Besar yang Allah Amanahkan:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah mengalahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka perempuan yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)..."
(QS. An Nisaa: 34)
Posisi dan fungsi laki-laki:
1. Sebagai anak (kemuliaan berbakti kepada orang tua)
2. Sebagai laki-laki dewasa (masa baligh)
3. Sebagai suami (qowammah: memperhatikan semua kelebihan yang Allah berikan kepada lelaki dan menyembuhkannya serta kemampuan untuk menafkahi keluarga)
4. Sebagai ayah (bertanggungjawab untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka, mendidik anak untuk beramal shalih bahkan sampai puncak amal yaitu jihad)
Posisi dan fungsi perempuan:
1. Sebagai anak (kemuliaan berbakti kepada orang tua)
2. Sebagai perempuan dewasa/masa baligh (kemuliaan menjaga kehormatan dan kemuliaan diri)
3. Sebagai istri (ketaatan kepada Allah dan suami, menjaga kehormatan diri)
4. Sebagai ibu (pemeliharaan dan pengasuhan anak)
Proses penyiapan di dalam mendidik anak semuanya menggunakan tolak ukur ketakwaan. Hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan usia 0-5 tahun:
1. Usia 0-2 tahun adalah masa dimana anak berada dalam gendongan dan susuan ibu. Pada periode ini, talqinkan kalimat thoyibah, tanamkan iman termasuk dzikir dan tilawah)
2. Memberikan contoh dan teladan yang baik (mengikuti Sunnah) untuk setiap aktivitas harian
3. Memberikan contoh dan teladan yang baik dari sisi ibadah dan akhlak
4. Mengkondisikan lingkungan yang baik, jauh dari kemusyrikan dan khurafat. Hindari kebobrokan moralitas, baik yang melintasi mata dan telinganya.
5. Mengenalkan aurat (untuk laki-laki dan perempuan) dan budaya malu
6. Memilihkan teman sepermainan dengan memperhatikan akhlaknya
7. Memilihkan jenis permainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya
Adapun persamaan laki-laki dan perempuan tertera dalam Al Qur'an:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl: 97)
*Catatan kajian parenting Nabawiyah Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan (ust. Budi Ashari)
Pembahasan terkait fitrah seksualitas ini turut menuntun saya untuk buka catatan kajian parenting Nabawiyah ketika membahas "Mendidik anak laki-laki dan perempuan". Berhubung belum sempat diketik sebelumnya karena sempat kepotong lahiran anak kedua, dsb.. Hehehe.. mungkin ini momen yang pas buat menyalin di blog :p Semoga bisa mengikat ilmu.. aamiin
Resume-nya adalah sebagai berikut.
Laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allahu subhanahu wa ta'ala berbeda dengan tujuan untuk saling melengkapi dan saling menutupi dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Menurut penelitian, otak laki-laki dan perempuan secara fisik dan fungsi kerjanya berbeda. Perbedaan ini disebabkan tugas besar amanah peradaban laki-laki dan perempuan yang berbeda.
Tugas Besar yang Allah Amanahkan:
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah mengalahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu, maka perempuan yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)..."
(QS. An Nisaa: 34)
Posisi dan fungsi laki-laki:
1. Sebagai anak (kemuliaan berbakti kepada orang tua)
2. Sebagai laki-laki dewasa (masa baligh)
3. Sebagai suami (qowammah: memperhatikan semua kelebihan yang Allah berikan kepada lelaki dan menyembuhkannya serta kemampuan untuk menafkahi keluarga)
4. Sebagai ayah (bertanggungjawab untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka, mendidik anak untuk beramal shalih bahkan sampai puncak amal yaitu jihad)
Posisi dan fungsi perempuan:
1. Sebagai anak (kemuliaan berbakti kepada orang tua)
2. Sebagai perempuan dewasa/masa baligh (kemuliaan menjaga kehormatan dan kemuliaan diri)
3. Sebagai istri (ketaatan kepada Allah dan suami, menjaga kehormatan diri)
4. Sebagai ibu (pemeliharaan dan pengasuhan anak)
Proses penyiapan di dalam mendidik anak semuanya menggunakan tolak ukur ketakwaan. Hal yang perlu diperhatikan pada pendidikan usia 0-5 tahun:
1. Usia 0-2 tahun adalah masa dimana anak berada dalam gendongan dan susuan ibu. Pada periode ini, talqinkan kalimat thoyibah, tanamkan iman termasuk dzikir dan tilawah)
2. Memberikan contoh dan teladan yang baik (mengikuti Sunnah) untuk setiap aktivitas harian
3. Memberikan contoh dan teladan yang baik dari sisi ibadah dan akhlak
4. Mengkondisikan lingkungan yang baik, jauh dari kemusyrikan dan khurafat. Hindari kebobrokan moralitas, baik yang melintasi mata dan telinganya.
5. Mengenalkan aurat (untuk laki-laki dan perempuan) dan budaya malu
6. Memilihkan teman sepermainan dengan memperhatikan akhlaknya
7. Memilihkan jenis permainan yang sesuai dengan jenis kelaminnya
Adapun persamaan laki-laki dan perempuan tertera dalam Al Qur'an:
"Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl: 97)
*Catatan kajian parenting Nabawiyah Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan (ust. Budi Ashari)
Komentar
Posting Komentar