Langsung ke konten utama

Membangkitkan Fitrah Seksualitas #3

Review Kelompok #3
Tema: Mengedukasi Usia Pre Aqil Baligh

Materi kali ini dipresentasikan oleh momza alias mom zaman ayeuna (mba Ika Pratidina, mba Heru Pratiwi N dan mba Ziyadatul HM. ). Materi ini lebih tepatnya di resume kali ya buat Bai pribadi. Kenapa? Hehe.. persiapan buat menghadapi masa itu tiba (sekarang bocah masih di fase pralatih soalnya :D).

Cusss.. langsung aja ya. Beberapa catatan yang didapat dari materi dan diskusi hari ini adalah sebagai berikut.

Pertama, tantangan yang dihadapi pada usia ini sungguh memprihatinkan. Tantangan tersebut antara lain: pernikahan di usia anak, hamil di luar nikah, aborsi dini hingga menjadi korban kejahatan seksual.

Kedua, terkait informasi Aqil Baligh dan seluk beluknya.
1. Definisi
Secara bahasa, aqil artinya adalah orang yang berakal, baligh artinya adalah sampai. Sedangkan secara syara’, baligh artinya adalah seseorang yang telah sampai pada masa pemberian beban hukum syariat atau disebut juga dengan taklif. Pribadinya disebut mukallaf, yaitu seseorang yang telah diberikan beban syariat untuk mengamalkannya. Jadi, istilah yang disebut sebagai Aqil baligh adalah seseorang yang telah sampai pada masa baligh dan memiliki akal sehat.BRosululloh bersabda, "Diangkatkan pena (tidak diberi beban hukum) atas tiga (kelompok manusia), yaitu anak-anak hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga sembuh.” (HR Abu Dawud).
2. Cara menyikapi
Fase pre aqil baligh (10-14 tahun) adalah fase kritis dimana ketika usia 10 tahun anak boleh dipukul ketika meninggalkan sholat tentu pukulan yg tidak melukai tetapi sebaiknya jangan sampai dipukul karena ada waktu yg cukup dari usia 7 tahun ketika perintah sholat mulai dikenalkan.  "Boleh dipukul" adalah warning mengingat mereka akan menjalani fase pendidikan terberat sepanjang masa anak-anaknya.
Pada tahap ini, anak laki-laki bisa didekatkan dengan ibu agar seorang laki-laki di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan kepada lawan jenis, maka di saat yg sama juga harus memahami secara empati langsung dari sosok ibunya. Dari sosok ini, anak belajar bagaimana lawan jenis harus diperhatikan, dipahami dan diperlakukan dari kacamata perempuan bukan laki-laki. Bagi anak lelaki, ibunya harus menjadi sosok wanita ideal pertama baginya sekaligus tempat curhat. Demikian halnya juga berlaku untuk anak perempuan kepada ayahnya.
3. Perubahan fisik yang terjadi pada usia 10-14 tahun (Nah, yang ini sengaja copy paste untuk jaga-jaga butuh di kemudian hari. Hehe :p)
a. Pada anak laki-laki:
-Perubahan tinggi tubuh
-Rambut; dimana rambut kemaluan timbul sekitar setahun setelah testis dan penis mulai membesar. Rambut ketiak dan rambut di wajah timbul kalau pertumbuhan rambut kemaluan hampir selesai demikian pula rambut tubuh.
-Kulit; kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-pori meluas.
-Kelenjar; kelenjar lemak atau yang memproduksi minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif, sehingga dapat menimbulkan jerawat.
-Otot; otot bertambah besar dan kuat sehingga memberi bentuk bagi lengan, tungkai kaki, dan bahu.
-Suara; suara berubah setelah rambut kemaluan timbul. Mula-mula suara menjadi serak dan kemudian tinggi suara menurun, volume meningkat dan mencapai pada yang lebih enak. Suara yang pecah sering terjadi kalau kematangan berjalan pesat.
b. Pada anak perempuan:
-Perubahan tinggi tubuh
-Pinggul; pinggul menjadi bertambah lebar dan bulat akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak bawah kulit.
-Payudara; setelah pinggul mulai membesar, payudara juga berkembang. Puting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangnya kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.
-Rambut; rambut kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.
-Kulit; kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah besar.
-Kelenjar; kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
-Otot; otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki.
-Suara; suara menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah jarang terjadi pada  anak perempuan.

Ketiga, cara mengedukasi anak dan keluarga. Cara yang direkomendasikan adalah:
1. Mulai dari rumah dalam menyampaikan informasi yang dianggap penting,
2. Mengajak teman sepermainan dengan mengajak orang tua teman sehingga outputnya masyarakat teredukasi
3. Melibatkan sekolah untuk mengedukasi (bisa melalui konseling)

Keempat, masalah yang kadang terjadi biasanya karena:
1. Tabu membicarakan hal reproduksi
2. Belum ada pembagian tugas antara ayah dan ibu untuk mengedukasi anak.
Solusi:
-Segera buat program dan libatkan suami dalam menyusun
-Membagi tugas sesuai tupoksi
-Jika single parent, maka libatkan sosok atau peran dari keluarga lain, misal kakek.
3. Orang tua belum menjadi tempat curhat anak
Solusi: berusahalah memulai komunikasi jadi sahabat dan teman curhat anak

Kelima, ayah dan ibu harus saling support dalam menjalankan peran.
1. Fitrah peran ayah:
a. Penanggungjawab pendidikan
b. Man of Visioner and Mission.
c. Sang ego dan individualitas
d. Pembangun sistem berpikir
e. Supplier maskulinitas
f. Penegak profesionalisme
g. Konsultan pendidikan
h. The person of "tega"
2. Fitrah peran ibu:
a. Pelaksana harian pendidikan
b. Person of love and sincerity
c. Sang harmoni dan sinergi
d. Pemilik moralitas dan nurani
e. Supplier femininitas
f. Pembangun hati dan rasa
g. Berbasis pengorbanan
h. Sang pembasuh luka

Keenam, terkait pengorbanan ibu. Menjadi istri sekaligus ibu akan ada banyak hal yang dikorbankan seorang wanita. Berkorban di sini diartikan mendahulukan kepentingan suami dan membersamai anak di atas kepentingan sendiri. Sudah menjadi naluri wanita untuk berkorban tanpa diminta. Namun, hal ini sebanding lurus dengan kemuliaan yang  Allah anugerahkan pada wanita diatas laki laki. (Hmmm.. sebenarnya terminologi pengorbanan agak berat ya, jujur saya sih lebih suka kalau istri dan ibu itu Ridha atas ketetapan Allah serta ikhlas dalam menunaikan amanah dan beramal shalih dalam peran peradabannya. Setuju ga? Wallahu'alam bi shawwab)

Ketujuh, terkait pertanyaan saya sebagai peran ibu yang jadi ratu tega (padahal katanya ayahlah yang berperan jadi raja tega). Hal ini kembali pada saling support, saling melengkapi peran antara ibu dan ayah sebagai satu tim. Kalau satu sudah ada peran "tega", yang lainnya memberikan kelembutan "pelipur lara".

Kedelapan, masalah ayah dan ibu dalam keluarga brokenhome harus segera disikapi dan diselesaikan karena akan berdampak pada anak.

Wallahu'alam bi shawwab.. semoga bisa menjadi bekal untuk membangkitkan Fitrah Seksualitas di fase 10-14 tahun nantinya. Aamiin

Notes: nitip link tontonan recommended. Mau nonton sekarang belum sanggup, banyak amanah domestik yang belum beres. Halah, gaya :D

https://www.youtube.com/watch?v=QmICOhO5P9A

#Tantangan10Hari
#Level11
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
#BundaSayang
#IbuProfesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aliran Rasa #11

Aliran Rasa Alhamdulillah, saya senang di Tantangan Level #11 ini karena: 1. Bertaburan media edukasi baik itu di grup maupun sosmed. MasyaaAllah, kreatif dan sarat informasi bermanfaat.. barokallahu fiikunna, bunprof :) 2. Grup bunsay WhatsApp jadi "ramai" diskusi sepuluh hari berturut-turut. Tidak melulu berbicara akan tantangan masalah melainkan juga sharing untuk mencari solusi. MasyaaAllah, barokallahu fiikunna :) 3. Konsep metode "learning by teaching" per kelompok memberikan hikmah tersendiri, yaitu keluar dari zona nyaman. Biasanya buat rencana, eksekusi dan nulis sendiri. Tapi, tantangan kali ini lewat diskusi grup, mulai dari: membagi waktu jam online untuk diskusi,  menyamakan persepsi, aktif membaca literatur, merumuskan bahan dan media edukasi, membahas strategi membagi tugas, rembukan nama Genk, dll. Begitupun juga dengan menyimak presentasi grup lain yang mungkin jadwal online-nya di luar jam "online time" pribadi, tapi ya mensiasati...

saatnya berbagi makanan kesukaan (tahap ulat pekan6)

Pekan ini, tugasnya adalah 'mengasah rasa', mencoba berbagi makanan yang disukai oleh teman kita. MasyaAllah... jadi ingat hadits berikut. Yup, setelah kembali melihat jurnal #5, saya mencoba menganalisis setidaknya ada irisan kebutuhan yang sama dari 14 orang sahabat bulat, yakni: manajemen waktu, pendidikan anak dan cooking (resep). Oleh karena itu, saya kembali "ngubek-ngubek" dokumentasi sumber belajar yang pernah saya simpan dan manfaatkan dahulu. Dan, tarrraa.. saya pun segera mengemas paket potluck: 1. Manajemen waktu ramadhan di http://bit.ly/cemilanibu      2. Manajemen pendidikan anak di http://bit.ly/potluck_edu 3. Resep dan Pedoman gizi (dari rumbog IP Bogor) di http://bit.ly/bogabogor Terharu Mendapat Potluck Alhamdulillah, senang banget dapat potluck dari teman-teman. Alhamdulillah, semuanya saya butuhkan. Terharu! Nah, potluck dari teman-teman  saya klasifikasikan dalam dua tema besar, yakni parenting dan kajian keislaman. Untu...

Fotografi: Kids and Nature

Lokasi : Kebun Raya Bogor Tanggal Foto: 2 April 2017 Waktu: 07.54 Subtema: "Think Green" Model: Raufa Foto Edit: Tanpa Edit Lokasi : Kebun Raya Bogor Tanggal Foto: 2 April 2017 Waktu: 07.36 Subtema: "Galau: Main apa lagi ya?" Model: Hadiya Foto Edit: Tanpa Edit Lokasi : Kebun Raya Bogor Tanggal Foto: 2 April 2017 Waktu: 07.35 Subtema: "Just walking" Model: Hadiya Foto Edit: Tanpa Edit #kidsandnature #fotolandscape #lombafoto #rumbelfotografiiipbogor #rumahbelajarfotografi #femalefotografer #smartphonephotographer