Pembahasan tema fitrah seksualitas berkaitan dengan pendidikan seksual. Sebagai keluarga muslim, referensi kami adalah Qur'an dan sunnah. Dalam pendidikan islam sendiri, hal ini dibahas dalam tarbiyah jinsiyah.
Tarbiyah Jinsiyah
Tarbiyah jinsiyah di dalam Islam merupakan bagian integral dari pendidikan akidah, akhlak dan ibadah. Jika pendidikan seks terlepas dari ketiga unsur tersebut, maka akan menimbulkan kesesatan dan penyimpangan.
Tujuan asal manusia melakukan kegiatan biologis ini dalam rangka pengabdian kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Untuk menyalurkan dorongan biologis, cara dan solusinya telah ditentukan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Ketika memasuki fase usia ini, secara syar'i anak telah memasuki usia taklif. Agar dorongan biologis anak sejalan dengan ketentuan Allah dan melindungi anak dari penyimpangan moral, Islam menuntun dengan berbagai perintah dan larangan.
Tarbiyah jinsiyah berkaitan erat dengan syariat. Oleh karena itu, pendidikan ini harus dibingkai dengan nilai akhlak dan etika Islam.
Pendidikan akhlak dalam Islam memberikan batasan pergaulan agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas (free sex). Al Qur'an dan hadits nabi telah memaparkan terkait tanggung jawab dan bahaya penyimpangan pergaulan baik dunia maupun akhirat.
Fiqh Islam juga memahamkan akan batasan aurat, mimpi basah, air mani, wadhi dan madzi, seputar darah wanita (haid, nifas, dan istihadhah), dan lainnya.
Berhati-hatilah dengan rujukan pendidikan seksual dari barat yang bisa merusak generasi muslim. Contoh kesesatan dalam pendidikan seksual: anak boleh melihat aurat orangtuanya, anak kecil boleh melihat aurat satu sama lain.
Tiga pembahasan utama dalam pendidikan seksual:
1. Berketurunan
2. Bersuci
3. Menutup aurat
Beberapa kaidah tentang pendidikan seksual dalam Islam:
1. Pendidikan seksual seperti pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.
2. Ilmu untuk menjaga kesucian harus diajarkan dengan cara dan bahasa yang suci, tidak vulgar.
3. Berikan pengetahuan seksual yang benar dan baik pada anak. Jika tidak, mereka akan mencari dari sumber lain yang keruh.
4. Fikih adalah pintu utama dan paling mulia untuk pembahasan pendidikan seksual karena bernilai ibadah.
5. Perlu ketenangan orangtua saat menerima pertanyaan anak-anak dalam bab ini dan menjawabnya dengan baik, benar, dan sesuai dengan usianya.
Semoga dengan pendidikan jinsiyah yang benar, anak-anak kita akan tumbuh dalam ketaatan pada Allah subhanahu wa ta'ala.. aamiin
*Catatan kajian parenting nabawiyah
Komentar
Posting Komentar